Berlico Mulia Farma

Merdeka Dari Cedera Olahraga

Aug 20, 2022 01:06 oleh Berlico Content Manager
Kembali ke listing

Halo Sobat Berlico,
Siapa nih yang turut meramaikan HUT RI ke 77? Tahun ini bisa dibilang perayaan ulang tahun yang spesial setelah 2 tahun pandemi. Tak dapat dipungkiri, pandemi COVID-19 membuat sebagian masyarakat merindukan kemeriahan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia mempunyai tradisi yang unik saat merayakan hari kemerdekaan. Negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945 ini, kerap menggelar berbagai macam jenis perlombaan, mulai dari panjat pinang, balap karung, tarik tambang, bulutangkis, voli, sepakbola, dsb. Lomba itu sendiri menjadi tradisi demi menggambarkan bahwa para pejuang tidak dengan mudah mendapatkan kemerdekaan. Mereka memerlukan usaha dan jerih payah untuk mencapai kemenangan melawan penjajah.

Antusias masyarakat juga sangat tinggi dalam mengikuti perlombaan di acara Hari Ulang Tahun Indonesia. Menariknya, lomba yang digelar bisa dikatakan juga sebagai sebuah olahraga. Sebab, dalam lomba yang digelar kerap menguras tenaga dan bisa melatih kekuatan otot-otot tubuh. Sayangnya, saat kurang fokus atau kurang berhati-hati dalam berlomba, cedera dapat saja terjadi. Baik anak-anak maupun orang dewasa beresiko cedera. Seseorang akan berisiko lebih besar mengalami cedera jika: 

  • Jarang olahraga sebelumnya 
  • Tidak melakukan pemanasan dengan benar sebelum perlombaan 
  • Bermain olahraga kontak

Beberapa jenis cedera yang paling umum terjadi antara lain:  Cedera otot (strain), Cedera pengikat sendi atau ligamen (sprain), Cedera lutut, Otot bengkak, Fraktur, Dislokasi.

Untuk mengurangi risiko cedera selama mengikuti perlombaan sebaiknya pastikan kondisi tubuh sehat dan prima, pilih lomba/olahraga yang sesuai kemampuan, gunakan peralatan dengan benar misalnya menggunakan sepatu yang nyaman saat lomba berlari, melakukan pemanasan sederhana seperti mengayunkan tangan atau berjalan ditempat, jangan terlalu memforsir tenaga, dan jangan lupa untuk hidrasi/minum yang cukup. 

Namun demikian meskipun sudah berhati-hati, cedera tetap saja bisa terjadi. Jika mengalami cedera ketika berlomba, sangatlah penting untuk mengikuti metode RICE untuk menjaga cedera tidak semakin parah.

  1. Rest: Istirahatkan bagian yang mengalami cedera. Bila cedera terjadi dibagian kaki, minimalisir jarak berjalan kaki setidaknya selama 5-7 hari kedepan.
  2. Ice: Kompreskan ice pack atau es batu didalam kantong plastik yang dibungkus dengan kain ke bagian cedera untuk mengurangi peradangan, pendarahan, dan pembengkakan. Pengompresan ini sangat efektif bila dilakukan dalam 4 jam pertama sejak kejadian. Lakukan selama 20 menit, 4 – 8 kali sehari.
  3. Compression: Bebat atau berikan tekanan ringan dengan perban elastis pada bagian cedera untuk meminimalkan pembengkakan
  4. Elevation: Elevasikan bagian yang mengalami cedera untuk mengurangi pembengkakan.

Setelah melakukan metode RICE, jika kondisi cedera tidak kunjung membaik, biasanya tenaga ahli akan melakukan beberapa tindakan lain sesuai dengan cedera yang dialami, diantaranya:

  • Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (NSAIDs), obat anti inflamasi biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak, contohnya aspirin atau ibuprofen.
  • Imobilisasi, Ini adalah pengobatan umum pada cedera, yaitu dengan sling, splint dan gips untuk melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
  • Operasi, Pada kondisi tertentu, tenaga ahli harus melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki cedera. Operasi biasanya dilakukan pada kondisi cedera  tendon robek, ligamen, dan fraktur (patah tulang).
  • Terapi, Contoh terapi yang biasa diberikan yaitu Arus listrik ringan (electrostimulation), gelombang suara (ultrasound) dan pijat (massage).

Selanjutnya pemulihan cedera masuk ke tahap poliferasi, yaitu tahap di mana jaringan otot yang rusak sudah berangsur hilang dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit demi sedikit hingga jaringan terbentuk dengan sempurna dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak.
Tahapan terakhir pada pemulihan cedera adalah tahap rehabilitasi. Pada tahap ini, bagian tubuh yang mengalami cedera dilatih dan mulai digerakkan secara perlahan-lahan dan bertahap untuk mengembalikan fungsi normalnya, termasuk pemulihan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Tahap ini tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru agar cedera dapat sembuh total dan tidak menimbulkan cedera berulang (repetitive injury) di kemudian hari.

Nah, itu tadi tips mencegah dan mengatasi cedera saat berolahraga ataupun berlomba ya. Semoga bermanfaat. Merdeka!

Salam sehat penuh semangat,
Berlico

Sumber: 

  1. https://www.indosport.com/multi-event/20160816/5-olahraga-yang-bisa-buat-17-agustus-jadi-sangat-meriah
  2. https://www.ciputramedicalcenter.com/tips-jitu-pencegahan-cedera-olahraga/
  3. https://apki.or.id/penanganan-cedera-pada-olahraga/