Berlico Mulia Farma

Tumor Otak, Apa sih Gejalanya?

Jun 08, 2024 11:57 oleh Berlico Content Manager
Kembali ke listing

Halo sobat Berlico,

Tumor otak merupakan sekumpulan massa yang terbentuk dari sel abnormal yang ada pada otak.
Berdasarkan asalnya, tumor bisa tumbuh pada hampir seluruh sel atau jaringan otak. Sebagian besar tumor otak terjadi pada sel glial, yaitu sel yang menghubungkan sel saraf pada otak. 

Sedangkan berdasarkan tingkat keganasannya, tumor otak dibedakan menjadi berikut ini:
Jinak: tipe tumor yang paling tidak agresif. Tumor jinak pada otak berasal dari sel-sel di dalam atau sekitar otak, tidak mengandung sel kanker, tumbuh perlahan, serta memiliki batas yang jelas dan tidak menyebar ke jaringan lain.
Ganas: tipe tumor yang mengandung sel kanker, tumbuh cepat, mampu menyerang jaringan otak di sekitarnya, dan tidak memiliki batas yang jelas. Tumor ini disebut juga dengan kanker otak.
Primer: tipe tumor yang dimulai pada sel otak dan dapat menyebar ke bagian otak lain atau tulang belakang. Tumor otak primer biasanya jarang menyebar ke organ lain.
Metastasis: tipe tumor yang dimulai pada bagian lain tubuh, kemudian menyebar ke otak.

Jenis tumor otak yang sering terjadi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan terdapat lebih dari 130 tipe tumor otak yang telah teridentifikasi. Dari ratusan jenis tersebut, ada beberapa yang sering terjadi pada manusia. Berikut ini adalah beberapa jenis tumor otak yang umumnya ditemukan. 

  1. Meningioma
    Meningioma adalah jenis tumor otak yang terjadi pada meninges, yaitu lapisan jaringan yang mengelilingi bagian luar otak dan sumsum tulang belakang. 
    Tumor ini bisa bermula pada bagian otak mana pun, tetapi umumnya dari otak besar dan otak kecil. 
    Penyakit meningioma merupakan tipe tumor otak primer yang paling umum terjadi pada orang dewasa, terutama yang berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar kasus tumor ini bersifat jinak atau tingkat I. Namun, penyakit ini dapat tumbuh cepat hingga mencapai tingkat III yang menyebar ke wajah dan tulang belakang.
  2. Adenoma pituitari
    Adenoma pituitari adalah tumor otak yang berkembang pada kelenjar pituitari, yakni kelenjar yang mengontrol berbagai fungsi tubuh dan melepaskan hormon ke dalam aliran darah. 
    Penyakit yang juga disebut tumor hipofisis ini umumnya ditemukan pada orang dewasa. Selain itu, tipe tumor ini juga memiliki tingkat keganasan yang rendah alias jinak. 
    Gejala tumor hipofisis tergantung pada aktivitas tumor, tepatnya apakah jaringan tersebut menyebabkan pelepasan hormon atau tidak. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:
    -    sakit kepala,
    -    gangguan penglihatan akibat tekanan tumor,
    -    mual dan muntah,
    -    perubahan kognitif,
    -    terhentinya menstruasi atau haid,
    -    timbul rambut abnormal pada perempuan,
    -    keluar cairan dari payudara,
    -    impotensi pada pria, dan
    -    kenaikan berat badan yang tidak wajar.
  3. Neuroma akustik
    Neuroma akustik atau schwannoma vestibular adalah jenis tumor otak jinak yang bermula pada sel Schwann. 
    Sel Schwann ada di bagian luar saraf vestibulocochlear, yakni saraf yang menghubungkan otak ke telinga. Saraf ini berfungsi mengontrol pendengaran dan keseimbangan.
    Tumor neuroma akustik biasanya tumbuh secara lambat. Maka dari itu, orang yang memilikinya mungkin tidak akan merasakan gejala dalam beberapa waktu. Meski demikian, beberapa gejala neuroma akustik yang mungkin timbul antara lain:
    -    gangguan pendengaran,
    -    masalah keseimbangan tubuh,
    -    suara dengung pada satu atau kedua telinga, 
    -    pusing, 
    -    sakit kepala,
    -    vertigo, dan
    -    mati rasa pada wajah.
  4. Craniopharyngioma
    Craniopharyngioma adalah tipe tumor otak yang terjadi pada area otak yang berdekatan dengan mata atau sekitar bagian bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pituitari.
    Jenis tumor yang bersifat jinak alias non-kanker ini lebih sering terjadi pada anak-anak meski terkadang ditemukan pada orang dewasa dan lansia. Adapun, beberapa gejala dari kraniofaringioma meliputi: gangguan penglihatan, sakit kepala, perubahan hormon pada orang dewasa, atau gangguan pertumbuhan pada anak.
  5. Tumor kelenjar pineal
    Sesuai namanya, tumor kelenjar pineal bermula pada kelenjar pineal atau jaringan di sekitarnya. 
    Kelenjar pineal terletak pada bagian tengah otak, tepatnya di belakang batang otak. Bagian dari sistem endokrin ini berfungsi memproduksi hormon melatonin yang mengontrol tidur. 
    Tingkat keganasan tumor kelenjar pineal ini bervariasi, dari rendah hingga tinggi. Tipe tumor otak ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. 
    Gejala utama dari tumor kelenjar pineal antara lain kelelahan, sakit kepala, lemas, kesulitan mengingat, mual dan muntah, serta berpotensi menyebabkan pembesaran kepala akibat cairan (hidrosefalus).
  6. Glioma 
    Glioma adalah tumor otak yang paling sering terjadi pada orang dewasa. American Association of Neurological menyebut, sebanyak 78% total kasus tumor otak ganas tergolong sebagai glioma. 
    Tumor otak ini bermula dari sel-sel glial. Glioma terbagi lagi ke beberapa subtipe berikut berdasarkan jenis sel glial yang terdampak.
    -   Astrositoma: jenis glioma paling umum yang berkembang pada sel glial yang disebut astrosit. Astrositoma tingkat rendah paling sering terjadi pada anak-anak, sedangkan tingkat tinggi penyakit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa.
    -   Ependimoma: jenis glioma yang bermula pada sel ependim, yakni sel yang melapisi bagian otak yang memproduksi cairan serebrospinal. Tumor ini bisa menyebabkan hidrosefalus.
    -   Oligodendroglioma: jenis glioma langka yang berkembang pada sel glial yang disebut oligodendrosit. Jenis tumor otak ini mengganggu pembentukan selaput mielin yang berfungsi menghantarkan impuls pada sel saraf.
  7. Limfoma sistem saraf pusat
    Limfoma adalah kanker yang berkembang pada sistem limfatik yang tersebar di seluruh tubuh, termasuk sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). 
    Kanker limfoma yang tumbuh pada otak bermula pada bagian depan otak atau disebut otak besar.
    Tipe tumor otak ini umumnya terjadi pada lansia dan bersifat sangat ganas atau agresif. Inilah mengapa limfoma sistem saraf pusat cenderung sulit untuk diobati. 
    Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini antara lain sakit kepala, penglihatan buram, kejang, perubahan perilaku, hingga kesulitan untuk berjalan dan menjaga keseimbangan tubuh.
  8. Tumor otak metastasis
    Selain tumor otak primer, tumor otak juga bisa terjadi secara sekunder atau disebut metastasis. Sel-sel abnormal yang menyebabkan tumor ini umumnya berasal dari organ tubuh lain, seperti paru-paru, payudara, ginjal, usus besar, atau kulit.
    Sebagian besar tumor otak ini terletak pada otak besar, tetapi dapat pula menyerang atau menyebar ke otak kecil dan batang otak. 
    Adapun gejala yang ditimbulkan tumor otak metastasis, seperti sakit kepala, kejang, perubahan perilaku dan kognitif, serta penurunan koordinasi tubuh.

Pengobatan tumor otak

Pengobatan tumor otak pada setiap pasien bisa berbeda. Hal itu berdasarkan pada lokasi, ukuran, jenis, usia, kondisi kesehatan, hingga stadium tumor. Jika tumor otak sudah parah, dokter biasanya menyarankan operasi, kemoterapi, atau radioterapi.
Sejumlah obat tumor otak diberikan kepada pasien untuk mengontrol gejala, misalnya obat pereda nyeri, steroid buat kurangi pembengkakan, obat antikejang jika ada kejang.
Berikut daftar obat tumor otak yang dapat diberikan dalam rencana pengobatan:

  1. Kortikosteroid
    Obat tumor otak ini biasa diberikan untuk meredakan bengkak di sekitar tumor otak. Kortikosteroid juga bisa mengurangi sakit kepala dan gejala lainnya yang biasa muncul pada penyakit tumor atau kanker otak.
  2. Antikonvulsan
    Pasien tumor otak dapat mengalami kejang yang bisa muncul beberapa kali. Nah, obat antikonvulsan bisa diberikan untuk mengatasi dan mengurangi risiko kejang pada penderita tumor atau kanker otak.
  3. Antiemetik
    Obat ini diberikan untuk mengatasi mual dan muntah yang parah akibat kemoterapi pada pengobatan tumor otak.
  4. Pereda Nyeri
    Penderita tumor otak biasanya mengalami sakit kepala yang sering kambuh. Obat pereda nyeri digunakan untuk membantu meredakan gejala sakit kepala yang kian parah pada penderita tumor otak.
  5. Lomustine
    Lomustine digunakan untuk mengobati beberapa jenis tumor otak. Obat ini termasuk dalam kelas obat alkylating agent.
    Lomustine sebagai obat tumor otak bekerja dengan cara menghambat ataupun menghentikan pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.
  6. Temozolomide
    Temozolomide adalah obat tumor otak yang fungsinya mirip dengan Lomustine. Obat ini membantu memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker di tubuh.
    Temozolomide juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis tumor otak.
  7. Bevacizumab
    Bevacizumab adalah obat yang terbukti efektif mengatasi beberapa jenis kanker. Obat antikanker ini mengatasi pembentukan pembuluh darah baru yang memicu tumor.
    Namun, menurut The Brain Tumor Charity, Inggris, obat bevacizumab belum terbukti efektif dalam mengobati tumor otak. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang manfaat bevacizumab sebagai obat tumor otak.
  8. Injeksi Carmustine
    Treatment dengan suntikan carmustine digunakan untuk mengobati beberapa jenis tumor otak. Pengobatan ini juga bekerja dengan cara menghambat atau menghentikan perkembangan sel kanker pada tubuh.
  9. Everolimus
    Everolimus telah disetujui sebagai obat tumor otak berjenis langka yaitu subependymal giant cell astrocytoma (SEGA). Tumor otak langka ini dikaitkan dengan tuberous sclerosis (TS).

Sobat Berlico, apabila mengalami gejala yang dicurigai sebagai tumor otak, segera konsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut ya.

Salam sehat selalu,
Berlico

Sumber:

  1. https://hellosehat.com/kanker/kanker-otak/jenis-tumor-otak/
  2. https://www.klikdokter.com/info-sehat/saraf/obat-tumor-otak